Masalah terbuka pada final tersebut juga diakui anggota tim UI Arsy menjadi tantangan paling sulit. Menurutnya, untuk open problem tiap individu peserta dituntut mengeksplorasi kemampuan berpikir kritis guna menghasilkan gagasan baru sebagai solusi dalam pemecahan suatu masalah.
Baca juga: FMIPA-UI latih siswa SMP di Sukabumi siaga bencana alam
“Jadi pada soalnya peserta diminta meninjau dua metode penyimpanan Qubit. Metode 1 qubit disimpan menggunakan gabungan medan listrik dan magnet statis, sedangkan metode 2 menggunakan medan listrik bergantung waktu saja.
Dari kedua metode tersebut, diminta dipertimbangkan pergerakan partikel, kestabilan, beserta syarat nilai k pada potensialnya. Terdapat dua cara untuk meninjau persoalan ini, yaitu secara Klasik maupun secara Kuantum,” ujar Arsy terkait tantangan tahap final.
Gagasan tersebut, kata Arsy, selanjutnya dipaparkan kepada tim juri melalui materi presentasi. “Selanjutnya, setiap peserta harus menyajikan jawabannya di hadapan para dewan juri dengan cara presentasi,” ujarnya lagi.
FMIPA UI raih gelar juara umum EUREKA ITB 2022
Jumat, 1 April 2022 17:52 WIB