Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi menguat namun berpotensi tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dengan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif, setelah rilis data ekonomi semalam.
Rupiah bergerak naik 8 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp14.355 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.363 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah seiring penantian pasar akan data ekonomi AS
"Data ekonomi AS yang dirilis semalam meningkatkan ekspektasi pelaku pasar bahwa Bank Sentral AS, The Fed akan menaikkan suku bunga acuan dengan agresif tahun ini," kata analis pasar uang Ariston Tjendra kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Data ekonomi yang dimaksud adalah Indeks Harga Belanja Personal (PCE) yang merupakan data yang mengukur tingkat inflasi harga konsumsi.
Indeks PCE masih menunjukkan kenaikan sekitar 0,4 persen, sehingga meningkatkan ekspektasi pelaku pasar akan kenaikan suku bunga acuan Fed yang agresif.
Kurs Rupiah berpotensi tertekan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS
Jumat, 1 April 2022 10:20 WIB