Permintaan di seluruh dunia saat ini secara kasar telah mencapai tingkat pra-pandemi, dan ada pasokan yang tidak memadai, menyebabkan negara-negara besar menurunkan persediaan mereka untuk menutupi kekurangan tersebut.
Penyulingan dan pembeli minyak lainnya berebut. Nilai minyak mentah terkemuka yang diperdagangkan di seluruh dunia, seperti di Laut Utara dan Timur Tengah, berada pada rekor premium di atas Brent.
Baca juga: Minyak melonjak karena konflik Ukraina picu kekhawatiran pasokan
Pada saat yang sama, nilai kunci Ural Rusia sedang didiskon pada 18 dolar AS lebih rendah dari harga acuan - dan calon penjual masih menemukan sedikit minat pada minyak Rusia. Pada Rabu (2/3), Surgutneftegaz Rusia tidak dapat menjual 880.000 ton minyak Ural dari pelabuhan Rusia, menyusul pembatalan penjualan yang diusulkan lainnya.
Menambahkan situasi kian buruk, Gedung Putih pada Rabu (2/3) mengatakan "sangat terbuka" untuk kemungkinan menargetkan minyak dan gas Rusia dengan sanksi. Itu bisa mendorong harga lebih tinggi, kata analis, sampai konsumen mulai menolak kenaikan biaya-biaya.
Amerika Serikat telah berusaha untuk menghubungkan antara tindakan yang akan merugikan pasar minyak global dan yang ditujukan ke Rusia. Pada Rabu (2/3), AS memberlakukan pembatasan ekspor baru pada teknologi penyulingan tertentu, yang dimaksudkan untuk merugikan sektor penyulingan minyak Rusia di masa depan.
Harga minyak melonjak tembus 110 dolar, pasar tetap kekurangan pasokan
Kamis, 3 Maret 2022 10:39 WIB