Menkop optimistis, keterlibatan para peternak ayam anggota Ciremai Group ke dalam KUR klaster dapat memberdayakan masyarakat.
Baca juga: Kemenkumham dirikan tempat pelatihan ternak ayam bagi warga binaan Lapas Garut
Sebagai pelaku industri peternakan ayam dengan sistem Closed House (kandang tertutup yang menjamin keamanan secara biologi), Ciremai Group dianggap dapat menjadi center of excellence (proyek percontohan) bagi industri peternakan ayam karena sudah menerapkan teknologi dalam meningkatkan produktivitas ayam petelur.
Selain itu, penetasan ayam petelur dengan Parent Stock (ayam pembibit) dikatakan telah berhasil dibangun dari hulu ke hilir (inclusived closed loop) sehingga stabilisasi harga Day Old Chicken/DOC (bibit ayam) dapat terkendali.
"Dengan membangun sentra peternakan ayam petelur, Ciremai Group juga telah membangun circular economy (ekosistem) dengan memanfaatkan limbah kotoran ayam menjadi pakan untuk budi daya Maggot Black Soldier Fly (BSF), sehingga industri peternakan ayam menjadi bebas sampah (zero waste)“ ucap Menteri Teten.
Menurut dia, budi daya maggot mempunyai kandungan protein yang tinggi sebesar 40 persen dan dapat menjadi pakan ternak, budi daya ikan, serta industri kolagen (kosmetik).