"Saya juga siap untuk memasarkan produknya, tapi tentunya produk itu harus sesuai dengan selera pasar. Nanti saya posting, pengikut saya sudah ada 15 juta orang," kata dia.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membentuk lembaga yang bertugas mengembangkan tren desain produk kerajinan kulit.
"Kalau perajin kompak, setiap tahun akan ada tren berbeda. Tidak berulang terus. Jadi membuat sebuah 'trendsetter,'" katanya.
Masalah yang ketiga ialah terdapat masalah limbah dalam pasca produksi kerajinan kulit di Kabupaten Garut yang menjadi faktor penyebab pencemaran lingkungan.
Masalah yang keempat adalah para pelaku usaha kerajinan kulit di Kawasan Sukaregang masih kurang memahami bagaimana memasarkan produk secara digital.
Mayoritas pelaku usaha masih menjual produknya secara konvensional.