Ia mengatakan sudah semestinya orang Indonesia memberikan penghargaan kepada makanan-makanan lokal yang juga dapat memberikan kebaikan di dalamnya.
Baca juga: Tempe Indonesia rambah pasar Jepang
Menurut Anton, masih banyak aspek tempe yang bisa diteliti lebih lanjut, bahkan makanan fermentasi jenis lainnya pun membuka peluang untuk penelitian lebih mendalam, seperti tempe mlanding, tempe benguk, hingga oncom.
“Makanan-makanan seperti ini perlu dikembangkan terus (penelitiannya), apalagi dalam konteks makanan-makanan berbasis plant-based,” ujarnya.
Selain sehat dan enak, Anton juga menegaskan bahwa makanan yang baik juga harus mempertimbangkan dari segi keberlanjutan dan ramah lingkungan di balik proses pembuatannya, dari hulu hingga hilir. Tempe, yang terbuat dari kacang kedelai, juga menyimpan keunggulan dalam segi lingkungan jika dibandingkan dengan daging sapi.