Jakarta (ANTARA) - "Jadikan Tempe sebagai Rahasia Kesehatanmu!" Pada peringatan Hari Tempe Sedunia, 6 Juni, tak ada yang lebih penting daripada menyadari betapa penting tempe sebagai makanan alami yang menyehatkan.
Diversifikasi, jenis, dan klasifikasi tempe di seluruh dunia, termasuk Indonesia, menunjukkan variasi yang menarik dalam cara pembuatan, bahan baku, dan karakteristik produk.
Tempe dibuat dengan menggunakan berbagai jenis kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti kedelai, kacang hijau, kacang tanah, jagung, beras, dan lainnya, menghasilkan variasi rasa, aroma, dan tekstur.
Di Indonesia, tempe kedelai adalah yang paling umum, dengan proses fermentasi menggunakan jamur Rhizopus yang menghasilkan tekstur padat, rasa gurih, dan aroma khas.
Namun, di negara-negara lain, seperti Jepang, Korea, dan Malaysia, terdapat variasi tempe dengan bahan baku lokal, seperti tempe natto dari kedelai di Jepang dan tempe dari kacang tanah di Malaysia.
Tempe juga dapat diklasifikasikan berdasarkan bahan baku, metode pembuatan, dan karakteristik produk. Selain itu, tempe telah menyebar ke berbagai belahan dunia dan dikenal sebagai makanan bergizi yang ramah lingkungan.
Dalam budaya makanan global yang semakin terhubung, tempe terus menarik minat sebagai alternatif makanan bernutrisi yang populer.
Imunomodulator alami
Tempe memiliki potensi sebagai imunomodulator alami berdasarkan bukti ilmiah. Kandungan senyawa bioaktif, seperti polisakarida, protein, asam amino, dan antioksidan dalam tempe dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.