Tempe juga dapat mencegah aterosklerosis dengan menghambat pembentukan plak lemak pada pembuluh darah. Dengan memasukkan tempe dalam pola makan sehari-hari, seseorang dapat memanfaatkan manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh tempe dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Antikanker
Tempe memiliki potensi yang menjanjikan dalam pencegahan dan pengobatan kanker. Kandungan isoflavonoid, seperti genistein dan daidzein, dalam tempe dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan memicu kematian sel kanker melalui sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Konsumsi tempe juga dikaitkan dengan pengurangan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, prostat, dan usus besar, berkat fitokimia seperti asam fenolat dan polisakarida.
Namun, perlu diperhatikan interaksi tempe dengan terapi kanker konvensional, sehingga konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika sedang menjalani terapi kanker.
Tempe merupakan pilihan yang berpotensi bermanfaat dalam menghadapi penyakit kanker, tetapi tetap perlu berkonsultasi dengan tim medis untuk penggunaan yang tepat dalam konteks perawatan kanker.
Antiobesitas
Tempe memiliki peran signifikan dalam pengendalian obesitas dengan beberapa faktor yang mendukungnya.
Tempe kaya serat yang dapat meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi asupan kalori, sehingga membantu mengendalikan jumlah makan dan mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.