Terapi tempe dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian, mendukung pertumbuhan otot, menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menjadi alternatif protein nabati yang lezat dan bergizi tinggi.
Dengan mengonsumsi tempe secara teratur, kita dapat mencapai kesehatan optimal dengan memanfaatkan komposisi dan kandungan nutrisi tempe.
Senyawa bioaktif
Senyawa bioaktif dalam tempe, seperti genistein, daidzein, dan equol, memiliki peran penting dalam terapi tempe dan manfaatnya bagi kesehatan manusia. Genistein memiliki efek estrogenik dan antioksidan, membantu mengatasi gejala menopause, melindungi sel dari kerusakan oksidatif, dan mencegah penyakit kronis.
Daidzein juga memiliki efek estrogenik dan antioksidan, meredakan gejala menopause, menghambat pertumbuhan sel kanker, dan melawan peradangan. Equol, hasil metabolisme daidzein, melindungi kesehatan tulang dan memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan. Fitokimia dalam tempe, seperti asam fenolat, asam amino, polisakarida, dan enzim, memberikan aktivitas antioksidan, kontribusi terhadap rasa dan aroma tempe, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mempermudah pencernaan.
Tempe juga mengandung probiotik, seperti Lactobacillus plantarum dan Bifidobacterium bifidum, yang menjaga keseimbangan mikroflora usus, meningkatkan pencernaan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dengan mengonsumsi tempe secara teratur, kita dapat memperoleh manfaat kesehatan dari senyawa bioaktif ini.
Antidiare
Potensi tempe sebagai antidiare didukung oleh penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa konsumsi tempe dapat mengurangi durasi, keparahan, dan frekuensi diare.