Tempe memiliki potensi yang menjanjikan dalam meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Konsumsi tempe secara teratur dapat meningkatkan aktivitas sel imun, menawarkan senyawa bioaktif yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan, serta menunjukkan potensi dalam pengobatan penyakit autoimun.
Dengan demikian, tempe dapat menjadi pilihan yang baik untuk memperkuat respons imun dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme dan efeknya secara rinci pada manusia, serta mempertimbangkan variasi dalam jenis tempe, metode fermentasi, dan dosis.
Prebiotik alami
Tempe memiliki sifat prebiotik alami berdasarkan bukti ilmiah. Kandungan serat prebiotik, seperti fructooligosaccharides (FOS) dalam tempe, dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri probiotik Lactobacillus dan Bifidobacterium dalam usus.
Studi juga menunjukkan bahwa tempe dapat meningkatkan jumlah bakteri probiotik dalam usus, memiliki efek prebiotik pada pertumbuhan bakteri probiotik dalam penelitian in vitro, dan berkontribusi pada perbaikan kesehatan usus dan pencernaan secara umum.
Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme secara detail dan mengonfirmasi efeknya pada manusia, serta mempertimbangkan beberapa faktor, seperti jenis tempe, metode fermentasi, dan variasi individu dalam komposisi mikrobiota usus.
Terapi Tempe
Terapi tempe melibatkan konsumsi tempe secara teratur sebagai pendekatan kesehatan. Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi oleh jamur Rhizopus.
Kandungan nutrisi tempe yang lengkap, seperti protein, serat, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral, memberikan berbagai manfaat kesehatan.