Jakarta (ANTARA) - Tempe merupakan pangan berbasis nabati atau plant-based yang menyimpan banyak manfaat, tidak saja berguna sebagai pengganti protein hewani tetapi juga dapat menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.
Guru Besar FMIPA IPB Prof. Dr. Ir. Antonius Suwanto, M.Sc. mengatakan tempe mengandung sumber protein tinggi, bahkan dapat menggantikan peran daging merah.
“Manusia kenapa butuh protein karena protein yang dibutuhkan itu adalah nitrogennya. Nitrogen memang bisa diperoleh dari kebanyakan produk hewani, daging itu sumber protein,” kata Anton saat konferensi pers virtual, Kamis.
Baca juga: Pemkot Bogor dorong keripik tempe Bojongkerta layak dipasarkan
Nitrogen sendiri merupakan bagian utama dari asam amino untuk menyusun protein. Namun, Anton mencatat bahwa bahwa sumber nitrogen dan protein juga bisa didapatkan melalui kacang-kacangan, terutama pada kedelai yang menjadi bahan dasar pembuatan tempe.
Mengingat tempe bisa dijadikan pangan alternatif pengganti daging, Anton mengatakan saat ini tantangannya adalah menghadirkan tempe dengan variasi-variasi yang lebih kreatif lagi dengan cita rasa hingga tekstur yang beragam.
Menurut Anton, makanan yang baik tidak hanya sehat tetapi juga harus memiliki cita rasa yang enak sehingga dapat disukai oleh banyak orang.