Barcelona kala itu secara luar biasa menang 6-1 pada leg kedua untuk lolos ke babak perempat final.
Baca juga: Shin Tae-yong sambut positif ketertarikan klub luar negeri pada pemainnya
Artinya, selama fokus dan memupuk keyakinan setebal mungkin, timnas Indonesia selalu memiliki potensi untuk menjadi juara Piala AFF 2020 yang, jika terwujud, akan menjadi trofi Piala AFF perdana skuad "Garuda" sepanjang sejarah.
Optimistis
Perlu diingat, sampai laga leg pertama final, Indonesia merupakan tim tersubur di Piala AFF 2020 dengan membuat 18 gol. Thailand persis di bawah dengan koleksi dua gol lebih sedikit.
Evan Dimas dan kawan-kawan mampu membuat 18 gol dari 38 percobaan tepat ke gawang (shots on target), sementara Thailand meraup gol-golnya dari 48 kali tembakan tepat sasaran. Artinya, Indonesia sejatinya lebih efektif dalam memaksimalkan percobaan.
Demi meningkatkan intensitas serangan ke benteng Thailand, pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong perlu mempertimbangkan opsi untuk menurunkan lebih banyak pemain kreatif sejak menit pertama.
Di sini, sosok kreatif seperti Evan Dimas menjadi sorotan. Evan, yang belum pernah masuk sebelas pertama lagi sejak Indonesia menundukkan Laos 5-1 di fase grup, 12 Desember 2021, semestinya bisa mendapatkan tempat utama kembali.
Nantinya, Evan bisa bekerja sama dengan gelandang serang baik itu Ricky Kambuaya atau Egy Maulana. Kinerja meraka dibantu Irfan Jaya dan Witan Sulaeman di sisi sayap dan seorang penyerang tengah yang pantas diisi seorang Ezra Walian.
Spektrum - Thailand versus Indonesia, Garuda mesti menyerang untuk menang
Sabtu, 1 Januari 2022 16:32 WIB