Dua pembangkit EBT tersebut dapat menghasilkan listrik sebesar lebih dari 1.000.000 megawatt jam per tahun atau setara dengan 1.500.000 unit sertifikat EBT.
"Dengan kapasitas pembangkit EBT 7.936 megawatt dan akan terus bertambah. Ke depannya PLN akan mendaftarkan pembangkit listrik EBT dengan jenis dan lokasi lainnya untuk mengakomodir kebutuhan pelanggan atas produk renewable energy certificate," terang Bob.
Sementara itu Managing Director PT Nike Indonesia Joseph Warren mengakui jika kerja sama ini sangat bermakna bagi Nike yang berkomitmen untuk menjadi bagian dari upaya global dalam memerangi perubahan iklim.
Melalui kerja sama ini, produsen apparel olahraga dunia ini melalui pabrik mitranya bersepakat untuk memenuhi energi bersih melalui sertifikat EBT PLN.
"Kami ingin menjaga dan melindungi bumi agar generasi sekarang dan yang akan datang dapat terus hidup, berlatih dan berolahraga," kata Joseph.
Bagi Nike, Indonesia adalah produsen sepatu terbesar kedua untuk Nike juga negara dengan pertumbuhan volume produksi tertinggi.
Dengan proses pembuatan sepatu memerlukan energi yang besar, Nike terus mendorong pabrik mitra untuk mencari solusi yang dapat mengurangi emisi dengan beralih ke sumber EBT yang lebih bersih.
"Kami menyambut baik PLN meluncurkan produk REC oleh PLN tahun lalu. Inisiatif ini akan membantu Nike mencapai target Move to Zero. REC adalah langkah tepat menuju transisi energi Indonesia ke arah penggunaan EBT sejalan dengan misi dan agenda Indonesia sebagai pemimpin konferensi G20 tahun depan," ucap Joseph.