Chicago (ANTARA) - Harga emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena perhatian investor beralih ke data inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini yang dapat mempengaruhi kecepatan Federal Reserve menaikkan suku bunga, saat mereka mengambil posisi menjelang Tahun Baru.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terkerek 5,2 dolar AS atau 0,29 persen, menjadi ditutup pada 1.784,70 dolar AS per ounce. Di pasar spot, emas naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.782,39 dolar AS per ounce pada pukul 18.40 GMT.
Baca juga: Harga emas datar di Asia di tengah penguatan dolar dan "yields" obligasi AS
Sehari sebelumnya, Senin (6/12/2021), emas berjangka merosot 4,4 dolar AS atau 0,25 persen menjadi 1.779,50 dolar AS, setelah melonjak 21,20 dolar AS atau 1,2 persen menjadi 1.783,90 dolar AS pada Jumat (3/12/2021), dan anjlok 21,60 dolar AS atau 1,2 persen menjadi 1.762,70 dolar AS pada Kamis (2/12/2021).
"Tampaknya lebih merupakan langkah konsolidasi sekarang," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA. Dia mengatakan pasar mengawasi pertemuan Fed minggu depan dan investor mencari kejelasan lebih lanjut tentang suku bunga pada saat ketidakpastian di sekitar varian virus corona Omicron.
Laporan Indeks Harga Konsumen AS pada Jumat (10/12/2021) dapat mempengaruhi kebijakan moneter Fed menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 14-15 Desember.
Harga emas terkerek 5,2 dolar, investor amati data inflasi AS, pertemuan Fed
Rabu, 8 Desember 2021 5:38 WIB