Bandung (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat bencana longsor dan banjir bandang terjadi di tiga titik dan merusak sejumlah rumah warga.
Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat Duddy Prabowo mengatakan peristiwa itu terjadi karena dampak dari wilayah KBB yang sedang memasuki peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.
"Kondisi ini dapat memicu terjadinya cuaca ekstrim seperti angin kencang, puting beliung, hujan dengan intensitas yang sangat tinggi," kata Duddy di Bandung Barat, Jawa Barat, Senin.
Adapun peristiwa di tiga titik itu rata-rata terjadi pada Ahad (17/10) malam. Tiga titik itu adalah di Desa Cikole dan Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, dan di Desa Pakuhaji Kecamatan Ngamprah.
Di Desa Cikole, longsor terjadi hingga menyebabkan satu rumah yang dihuni oleh lima jiwa rusak berat di bagian dapurnya.
Kemudian di Desa Jayagiri, longsor terjadi hingga menyebabkan satu rumah rusak di bagian depan dan bagian belakang.
Sedangkan di Desa Pakuhaji, banjir bandang menerjang pemukiman hingga menyebabkan satu rumah rusak berat. Lalu dua rumah lainnya hingga kini masih terendam oleh air banjir tersebut.
Dengan adanya sejumlah bencana itu, Duddy mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan di masa musim hujan yang berpotensi memicu cuaca ekstrem ini.
"Terutama bagi masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi-lokasi yang rawan terjadi longsor dan banjir bandang, diimbau agar meningkatkan kewaspadaan," kata Duddy.
Baca juga: BPBD Jabar rutin beri peringatan bencana hidrometeorologi saat masuki musim hujan
Baca juga: 26 dari 32 kecamatan di Cianjur berstatus rawan bencana
Baca juga: Pemkab Garut persiapkan pasukan gabungan penanganan bencana alam