Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Perusahaan Pegadaian Dwi Hadi Atmaka menyatakan bahwa 75 persen masyarakat memilih untuk membeli emas batangan usai libur panjang Idul Fitri 1446 Hijriah, sementara sisanya memilih untuk membeli emas perhiasan.
Angka tersebut berdasarkan data penjualan gerai Galeri 24, anak usaha Pegadaian pada bidang produksi dan perdagangan emas.
“Alhamdulillah setelah libur Lebaran animo masyarakat untuk memilih emas sebagai instrumen investasi cukup tinggi. Rata-rata emas Galeri 24 yang diburu masyarakat 75 persen adalah emas batangan denominasi 5 gram sampai dengan 100 gram dan 25 persen emas perhiasan,” ujar Dwi Hadi Atmaka di Jakarta, Kamis.
Ia menyampaikan bahwa seluruh gerai Galeri 24 mengalami lonjakan pembelian emas akibat masyarakat yang mengincar emas sebagai instrumen investasi yang bersifat safe haven.
Pihaknya memproyeksikan bahwa saat ini emas masih akan menjadi pilihan masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi global, karena selain likuid, emas juga tahan terhadap inflasi untuk menjaga nilai kekayaan.
Dwi menuturkan bahwa harga emas juga diprediksi masih akan terus merangkak naik dan emas dipercaya menjadi instrumen investasi yang lebih aman dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya saat ini.
Untuk mengakomodasi animo masyarakat terhadap emas, ia mengatakan bahwa perseroan juga memiliki produk investasi berbasis emas yang mudah, cepat, dan aman, antara lain cicil emas, tabungan emas, dan deposito emas.
“Hal ini menunjukkan bahwa emas selalu menjadi produk investasi favorit masyarakat dari masa ke masa,” ucapnya.
Masyarakat yang membeli emas di Galeri 24 bertujuan untuk menginvestasikan sisa Tunjangan Hari Raya (THR) yang masih tersisa usai merayakan hari raya Lebaran, salah satunya nasabah Pegadaian bernama Amanda (28).
Ia menyatakan bahwa lebih memilih berinvestasi dengan membeli emas daripada menyimpannya dalam rekening tabungan karena dikhawatirkan justru akan habis digunakan untuk kegiatan konsumtif.