Jakarta (ANTARA) - PT Hartadinata Abadi Tbk (kode saham: HRTA) mencatat volume penjualan emas murni mencapai 14,79 ton hingga kuartal III 2025, tumbuh 29,6 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 11,41 ton.
Adapun rata-rata harga jual (ASP) juga tercatat meningkat yakni sebesar 46,3 persen menjadi Rp1.695.288 per gram, seiring dengan tren kenaikan harga emas global sepanjang 2025.
Direktur Utama HRTA Sandra Sunanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa kinerja positif ini mencerminkan kekuatan fundamental dan ketahanan bisnis Hartadinata Abadi di tengah dinamika pasar global.
“Kami terus memperkuat ekosistem emas nasional melalui inovasi produk dan perluasan jaringan distribusi yang terintegrasi, termasuk sinergi di sektor keuangan syariah dan digitalisasi rantai pasok emas,” kata Sandra.
Dengan penjualan yang positif tersebut, HRTA membukukan pendapatan sebesar Rp25,19 triliun, meningkat 89,6 yoy persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp13,29 triliun.
Sejalan dengan meningkatnya pendapatan, laba bersih Perseroan tumbuh 90,7 persen yoy menjadi Rp575,76 miliar, dibandingkan Rp301,92 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi segmen bisnis, penjualan grosir masih menjadi kontributor terbesar dengan porsi 82,6 persen, diikuti oleh ritel sebesar 16,5 persen, gadai 0,4 persen, dan ekspor 0,4 persen.
Direktur Keuangan HRTA Ong Deny menjelaskan bahwa pertumbuhan ini juga diiringi dengan peningkatan efisiensi operasional dan struktur keuangan yang tetap solid.
Perseroan mencatat margin laba bersih (NPM) sebesar 2,29 persen, dengan ROA mencapai 9,39 persen dan ROE sebesar 27,13 persen.
Rasio utang berbunga terjaga di 1,39 kali, menunjukkan disiplin Perseroan dalam menjaga likuiditas dan profitabilitas, sekaligus memastikan ekspansi dilakukan secara berkelanjutan.
