Moskow (ANTARA) - Otoritas China menolak menyetujui kesepakatan pemisahan aset TikTok di Amerika Serikat karena tarif impor baru yang diumumkan pemerintah AS terhadap barang-barang asal China, demikian dilaporkan Reuters mengutip dua sumber yang mengetahui langsung masalah ini.
Menurut laporan itu, kesepakatan tersebut sebenarnya sudah hampir final pada 2 April, dan mencakup rencana pemisahan operasi TikTok di AS ke dalam perusahaan baru yang berbasis di Amerika, di mana mayoritas sahamnya akan dimiliki oleh investor AS.
ByteDance, induk perusahaan TikTok yang berbasis di China, disebut akan tetap memiliki 20 persen saham dalam struktur kepemilikan baru itu.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa kesepakatan itu telah disetujui oleh para investor TikTok, baik yang lama maupun yang baru, serta oleh ByteDance dan otoritas Amerika Serikat.
Pada Jumat (4/4), Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan menandatangani perintah eksekutif yang memungkinkan TikTok terus beroperasi di AS selama 75 hari ke depan, seiring dengan negosiasi terkait akuisisi platform tersebut terus berlangsung.