Bandung (ANTARA) - Tim layar Jawa Barat berencana berangkat lebih awal untuk beradaptasi dengan laut di Papua menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua.
"Kita tanggal 17 September berangkat, pertandingannya sendiri tanggal 3 Oktober. Kita ingin lebih awal karena kondisi di laut Papua kita belum tahu," kata Pelatih layar Jawa Barat Diki Zulfikar di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Meski sudah mendapatkan beberapa informasi dan data secara visual tentang kondisi laut, menurutnya, tim masih belum mengetahui kondisi perubahan angin dan arus di laut Papua. Para atlet masih merasa perlu untuk menyesuaikan diri.
"Jadi kita perlu waktu yang lebih lama, karena belum lagi masalah jetlag atlet yang perlu juga dipikirkan," katanya.
Selain faktor alam dan fisik, menurutnya, keberangkatan lebih awal itu juga diperlukan untuk mengatur peralatan yang akan digunakan termasuk layar.
"Peralatannya sudah beres semua, sudah masuk kontainer dan tanggal 24 (Agustus) kemarin sudah diberangkatkan ke Papua, tapi kan di sana kita perlu dirakit lagi. Meski sudah ada data-datanya, tapi perlu diatur juga," katanya.
Adapun tim Jawa Barat bakal menurunkan 11 atlet yang akan mengikuti 12 nomor pertandingan pada cabang olahraga layar. Tim layar Jabar ini terdiri dari atlet senior maupun junior.
Menurut Diki, layar Jawa Barat ditargetkan meraih tiga medali emas. Adapun tiga emas itu berpotensi didapat dari nomor pertandingan optimist putra, radial putri, 470 putra, dan laser standard.
"Strategi permainan dari atlet senior sudah bagus, cuma para atlet junior yang kadang bisa menyesuaikan dan kadang tidak, dan di sisa waktu ini kita akan memantapkan itu," kata Diki.
Baca juga: Tim layar Jawa Barat targetkan raih tiga emas pada PON Papua
Baca juga: Gubernur beri motivasi tim sepak bola dan voli Jabar jelang PON
Baca juga: Gubernur kukuhkan kontingen Jabar untuk PON Papua
Tim layar Jawa Barat berangkat lebih awal untuk adaptasi di Papua
Sabtu, 11 September 2021 16:12 WIB