Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, belum mendapatkan vaksin tambahan yang sudah diajukan ke pemerintah pusat melalui Provinsi Jabar, sehingga saat ini stok vaksin di Cianjur masih kosong.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal saat dihubungi di Cianjur, Senin, mengatakan kekosongan stok vaksin di Cianjur sudah terjadi sejak dua pekan terakhir, sehingga upaya untuk mencapai target vaksinasi semua kalangan terhambat.
"Hingga saat ini, Cianjur belum mendapatkan jatah vaksin. Terakhir, Cianjur mendapat jatah vaksin sebanyak 800 dosis. Langsung distribusikan dan sekarang sudah kosong," katanya.
Ia menjelaskanCianjur baru akan mendapatkan jatah vaksin kembali pekan depan yang terdiri dari Vaksin Sinovac, AstraZeneca dan Moderna dengan jumlah total sekitar 6.000 dosis, sehingga dapat menutupi kebutuhan vaksinasi masal.
"Minggu depan, akan dikirim vaksin Moderna sebanyak 4.500 dosis, AstraZeneca sekitar 1.000 dosis dan Sinovac, belum pasti berapa jumlahnya, namun perkiraan kita akan mendapatkan 6.000 dosis lebih," katanya.
Ia menambahkan saat ini untuk vaksinasi secara keseluruhan di Cianjur baru mencapai 8 persen atau 152.000 dari total 1,9 juta jiwa, dimana untuk tahap I dan II sudah berjalan, tinggal menunggu jatah vaksin untuk tahap III atau masyarakat umum.
"Kita tetap mengenjot agar target vaksinasi 10 persen dari jumalh total warga Cianjur, dapat tercapai, selama stok vaksin mencukupi dan tidak terjadi keterlambatan distribusi," katanya.
Namun pihaknya tetap mengimbau bagi warga yang sudah mendapatkan vaksinasi kedua, tetap menjaga prokes dan menghindari kerumumnan karena penularan masih terjadi."Ini merupakan perang bersama, agar Corona, hilang dari Cianjur," katanya.
Baca juga: Cianjur kesulitan capai target vaksinasi, ini alasannya
Baca juga: Cianjur terima 3.650 dosis vaksin COVID-19 Sinopram
Baca juga: Dinkes Cianjur pastikan distribusi dan penggunaan vaksin terawasi