Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Jawa Barat, memastikan distribusi dan penggunaan vaksin COVID-19 aman serta terawasi dengan baik, sehingga vaksin yang diberikan pemerintah pusat terjamin dari penyelewengan suap dan penggunaan vaksin bekas.
Kepala Dinkes Cianjur dr Irvan Nur Fauzy saat dihubungi di Cianjur, Minggu mengatakan vaksin yang diterima langsung dari perusahaan yang ditunjuk pemerintah, yakni Bio Farma. Pendistribusian ke gudang farmasi di Cianjur, di bawah pengawalan ketat kepolisian.
“Distribusi vaksin langsung dari Hub Bio Farma dan dikawal aparat kepolisian sampai ke gudang farmasi di Cianjur. Sehingga kekeliruan yang banyak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, dapat ditekan semaksimal mungkin," katanya.
Selama ini, ucap Irvan, pihaknya memiliki berbagai sistem data dan pelaporan yang terintegrasi secara daring, termasuk menggunakan aplikasi smile dan sistem distribusi tentang pemakaian vaksin, sehingga semua terkontrol karena menggunakan pelaporan manual.
Hingga saat ini, pihaknya tidak menemukan adanya indikasi kebocoran atau keborosan penggunaan vaksin COVID-19, serta dipastikan tidak ada vaksin yang rusak atau kedaluwarsa karena datanya selalu bersifat real time.
“Kalau ada indikasi, kami siap untuk menindak lanjuti karena sudah keharusan, tidak boleh ada jual beli vaksin dan penggunaannya harus sesuai aturan,” katanya.
Ia menambahkan, terkait target vaksinasi tahap II untuk pegawai publik dan lansia yang sudah berjalan, saat ini masih fokus untuk tenaga guru dan pegawai publik lainnya, serta menggenjot vaksinasi untuk lansia yang melibatkan puskesmas setempat karena angkanya masih minim.
"Saat ini kami masih fokus untuk seluruh guru yang tinggal 20 persen dari total 18.000 guru yang ada di Cianjur. Selanjutnya kami akan fokuskan untuk lansia yang sebagian besar terkendala jarak menuju tempat vaksinasi massal di puskesmas setempat," katanya.
Baca juga: Dua ruas jalan tertutup longsor di Cianjur sudah bisa dilalui
Baca juga: Pemkab Cianjur libatkan semua dinas tangani "stunting"