Jenewa (ANTARA) - Ketua Organisasi Buruh Internasional (ILO) pada Senin (7/6) menggambarkan dampak pandemi COVID-19 terhadap dunia kerja sebagai "bencana" dan jauh lebih parah dari krisis keuangan 2008.
Saat pembukaan konferensi tingkat menteri ILO direktur jenderal Guy Ryder juga memperingatkan bahwa pemulihan ekonomi yang tidak merata pascapandemi, sebagian disebabkan oleh ketidakadilan dalam pembagian vaksin.
"Dampaknya sangat dahsyat, bencana," katanya. "Secara komprehensif ini mewakili krisis dunia kerja empat kali lebih parah dari yang disebabkan oleh krisis keuangan 2008-2009."
Badan PBB itu pekan lalu menyebutkan bahwa sedikitnya 220 juta orang di seluruh dunia diperkirakan masih menganggur tahun ini dan bahwa PHK terkait pandemi tidak akan digantikan sampai setidaknya 2023.
"Saat kita semakin melihat proses pemulihan dengan sejumlah ekonomi berkembangan pesat, sangat pesat dan pekerjaan kini diciptakan secara kilat, saya rasa kita perlu menyadari betapa tidak meratanya pemulihan (ekonomi) jika kita terus-terusan pada jalur seperti saat ini," pungkas Ryder.
Sumber: Reuters
Baca juga: Airlangga sebut program Kartu Prakerja mampu ciptakan lapangan kerja baru
Baca juga: Menaker klaim jumlah pengangguran terbuka alami penurunan
Baca juga: Tingkat pengangguran terbuka pada Februari turun jadi 6,26 persen