Purwakarta, 7/9 (ANTARA) - Tradisi mengirim parsel antarpejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, diganti dengan saling kirim makanan "rantangan" yaitu nasi beserta lauk pauknya yang dimasukkan dalam wadah rantang.
Sekda Kabupaten Purwakarta, Hamim Mulyana mengatakan di Purwakarta, Selasa, kebiasaan kirim-mengirim parsel di lingkungan Pemkab Purwakarta, telah diubah menjadi pengiriman makanan sehari-hari, nasi dan menunya dengan menggunakan rantang seperti kebiasaan zaman dahulu.
Selain tidak terkesan boros dan mewah, lanjut dia, kirim-mengirim makananan sistem rantang itu lebih terasakan eratnya silaturahmi, menjelang Lebaran seperti sekarang ini.
"Cara seperti itu yang dibiasakan di lingkungan Pemkab Purwakarta, menjelang Lebaran. Kirim-mengirim parsel di lingkungan pejabat, sudah tidak berlaku di Purwakarta sejak dua tahun lalu," tuturnya.
Pemkab Purwakarta sejak dua tahun lalu sudah melarang pejabat setempat menerima kiriman parsel Lebaran.
"Kita terus pantau lingkungan pemerintahan, dan apabila ada pejabat yang memberi atau mendapat parsel segera laporkan," ujarnya.
Ia juga memastikan tidak akan ada pejabat Pemkab Purwakarta yang mendapatkan parsel dari pihak mana pun atau memberikannya secara berlebihan, tidak wajar dan berbau suap.
Sementara itu para pedagang parsel di Purwakarta mengaku pesanan parsel dari pejabat Pemkab Purwakarta sepi.
Namun penjualan parsel mereka cukup laris, dengan banyaknya pembeli dan pesanan dari kalangan perusahaan swasta.
"Pesanan parsel banyak dari perusahaan-perusahaan. Jadi tidak ada masalah meski tidak ada pesanan dari pejabat pemerintah," tutur Koswara, seorang pedagang parsel di pusat perbelanjaan Pasar Jum'at, Purwakarta.
Adjat S