Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Menjelang pergantian tahun, PT Jamkrindo mengajak sejumlah wisatawan yang sedang berwisata di kawasan Unesco Global Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat untuk bersama-sama mengkampanyekan gerakan antisampah plastik.
"Kampanye antisampah plastik sudah kami laksanakan di Geopark Ciletuh sejak Desember 2019 lalu, kebetulan saat ini sedang momen libur panjang Tahun Baru 2021 dan banyak wisatawan yang berkunjung, maka kami menggandengnya untuk bersama-sama mengkampanyenya gerakan antisampah plastik ini," kata Direktur Utama PT Jamkrindo Putrama W Setyawan di Sukabumi, Kamis.
Menurutnya, gerakan sosial ini untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan yang merupakan salah satu upaya Jamkrindo sebagai perusahaan penjaminan kredit dengan terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat demi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Lanjut dia, kolaborasi antara perusahaan dengan masyarakat penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, Jamkrindo telah menandatangani kesepakatan bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam program pemberdayaan masyarakat di Geopark Ciletuh dengan masa kerja sama selama tiga tahun.
Kampanye antisampah plastik dipilih sebagai kegiatan awal pemberdayaan karena melalui kegiatan tersebut kawasan Geopark Ciletuh menjadi lebih bersih yang imbas positifnya akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung sehingga perekonomian masyarakat ikut terdongkrak.
Selain fokus pada bisnis penjaminan kredit, PT Jamkrindo terus memperluas program pemberdayaan masyarakat. Selain di Geopark Ciletuh, perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan pemberdayaan di Larantuka (Nusa Tenggara Timur), Kintamani (Bali) dan Garut (Jabar).
"Di Geopark Ciletuh, Jamkrindo juga membantu para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memproduksi oleh-oleh khas objek wisata andalan Kabupaten Sukabumi ini dengan memberi nilai tambah pada komoditas pertanian lokal yakni mangga. UKM yang didampingi Jamkrindo telah memproduksi keripik mangga yang menjadi oleh-oleh khas Geopark Ciletuh," tambahnya.
Putrama mengatakan PT Jamkrindo juga mendampingi para pemilik homestay yang tergabung dalam Ikatan Homestay Ciletuh untuk memberi nilai tambah pada kawasan yang mereka huni.
Pendampingan dilakukan melalui pemberian bantuan peralatan dan pelatihan budidaya hortikultura dengan sistem hidroponik. Selain disediakan bagi wisatawan untuk konsumsi selama di homestay, sayuran hidroponik hasil budidaya masyarakat juga menjadi oleh-oleh bagi wisatawan. Metode urban farming itu juga menjadi wahana edukasi bagi wisatawan yang menginap.
Ketua Ikatan Homestay Ciletuh Yudi Mulyadi menuturkan, akibat pandemi covid-19, kunjungan ke kawasan wisata di Geopark Ciletuh berkurang. Jumlah wisatawan yang berkunjung lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Walaupun demikian, kami tetap mengajak pengunjung untuk peduli pada sampah plastik melalui kegiatan kampanye dan sosialisasi di beberapa tempat wisata. Kami sekaligus mengontrol wisatawan agar taat protokol kesehatan dalam menghadapi pandemic COVID-19,” kata Yudi.
Baca juga: Pemprov Jawa Barat siap pertahankan status UNESCO untuk Geopark Ciletuh
Baca juga: Warga sekitar Geopark Ciletuh terima alat produksi dari Jamkrindo
Baca juga: Polres Sukabumi gagalkan ribuan wisatawan hendak masuk ke objek wisata Geopark