Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memastikan ruang isolasi di rumah sakit bagi pasien COVID-19 yang mempunyai gejala klinis masih tersedia.
"Masih ada 41 tempat tidur yang tersedia untuk pasien COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni di Cirebon, Selasa.
Enny mengatakan di Kabupaten Cirebon terdapat 11 rumah sakit yang menyediakan ruang isolasi untuk pasien COVID-19 dengan gejala klinis.
Dari 11 rumah sakit yang ada, kata Enny, terdapat 41 tempat tidur masih kosong. Sedangkan ruang isolasi yang terdapat ventilator tersedia 10 tempat tidur.
"Hanya satu rumah sakit yang sudah terisi penuh, sedangkan lainnya masih tersedia," ujarnya.
Dia menambahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon terus mengupayakan untuk menambah tempat tidur di ruang isolasi, agar ketika terdapat lonjakan pasien positif COVID-19 dengan gejala masih bisa tertolong.
Enny mengatakan di Kabupaten Cirebon total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 semua berjumlah 690 orang dengan rata-rata tidak memiliki gejala klinis.
"Hari ini ada penambahan yang terkonfirmasi positif 25 orang," katanya.
Sementara Bupati Cirebon Imron mengatakan saat ini sudah lebih dari satu persen penduduk telah menjalani tes usap "Polymerase Chain Reaction" (PCR) untuk mendeteksi penyebaran COVID-19.
"Sekarang kami sudah melakukan tes usap lebih dari satu persen jumlah penduduk," katanya.
Imron mengatakan meskipun sudah melampaui target, namun pemeriksaan tes usap PCR akan terus dikerjakan sampai benar-benar COVID-19 hilang.
Karena lanjut Imron, meskipun sudah terlampaui satu persen dari jumlah penduduk, akan tetapi sampai saat ini virus corona baru atau COVID-19 belum ada vaksin dan juga obatnya.
"Kita akan terus kerjakan tes usap, sampai COVID-19 selesai dan vaksin ditemukan," ujarnya.
Dia menambahkan saat ini, Kabupaten Cirebon telah melakukan tes usap PCR kepada 23.303 warga.
Baca juga: Tes usap COVID-19 di Kabupaten Cirebon lebih dari satu persen
Baca juga: Jasa Raharja Cirebon serahkan santunan kecelakaan Rp28,5 miliar selama Januari - Agustus