Chicago (ANTARA) - Emas berjangka turun tipis pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), tertekan kenaikan ekuitas dan dolar AS namun didukung kekhawatiran gelombang kedua virus corona dan harapan Federal Reserve AS akan mempertahankan suku bunga rendah.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, melemah 0,9 dolar AS atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 1.735,60 dolar AS per ounce. Emas berjangka naik 9,3 dolar AS atau 0,54 persen menjadi 1.736,50 dolar AS pada Selasa (16/6/2020).
Sementara penguatan dalam dolar dan pasar saham AS telah membebani emas, fakta bahwa Ketua Fed Jerome Powell tidak melihat adanya kenaikan suku bunga dalam waktu dekat membuatnya "Lebih baik untuk menjadi investor jangka panjang dalam emas, membeli logam di setiap kemunduran kecil," kata Michael Matousek, kepala pedagang di US Global Investors.
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, juga memberikan tekanan tambahan pada emas. Dolar diuntungkan dari arus safe-haven.
Dengan pemulihan ekonomi penuh AS di luar jangkauan hingga pandemi virus corona diatasi, Federal Reserve akan menggunakan "berbagai alat" untuk melindungi rumah tangga dan bisnis, Powell mengatakan kepada anggota parlemen.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil. "Setiap kali harga (emas) turun, tampaknya investor melihatnya sebagai peluang membeli," kata kepala analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa dalam sebuah catatan.
S&P 500 dan Dow beringsut lebih tinggi dalam perdagangan berfluktuasi pada Rabu (17/6/2020) karena harapan pemulihan cepat dari penurunan virus corona tertekan oleh kekhawatiran kenaikan rekor dalam kasus virus corona di enam negara bagian AS.
Sementara itu di China, Beijing membatalkan sejumlah penerbangan domestik pada Rabu (17/6/2020), meningkatkan upaya untuk menahan penyebaran baru virus corona.
Untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 12,3 sen atau 0,7 persen, menjadi ditutup pada 17,775 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 5,7 dolar AS atau 0,68 persen, menjadi menetap pada 838,2 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas naik 9,3 dolar dipicu kekhawatiran wabah baru COVID-19 di China
Baca juga: Harga emas Antam menurun jadi Rp898.000/gram
Harga emas turun tipis tertekan kenaikan ekuitas dan dolar AS
Kamis, 18 Juni 2020 8:50 WIB