Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan rapid test secara massal di 14 titik tersebar di beberapa tempat untuk mengantisipasi penyebaran wabah COVID-19 selama diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi di Garut.
"Sekarang kita mulai masif melakukan rapid test, ada di chek point, sama ada juga di Pemda sama di depan Bank BJB," kata Kepala Dinas Kesehatan Maskut Farid di sela-sela rapid test di lapangan Sekretariat Daerah Pemkab Garut, Selasa.
Ia menuturkan, Pemkab Garut melalui Dinas Kesehatan Garut melakukan rapid test terhadap sejumlah kalangan secara acak sebagai upaya mendeteksi lebih awal penyebaran wabah COVID-19.
Baca juga: Dishub Garut batasi jumlah penumpang angkutan umum selama PSBB
Kegiatan rapid test secara massal ini, kata dia, dilakukan di 14 lokasi di antaranya di seluruh pos pemeriksaan, kemudian di komplek perkantoran pemerintah, pasar dan beberapa tempat umum.
"Rapid test di check point dikhususkan bagi pemudik yang datang dari luar daerah, kalau mengarah ke gejala COVID-19 kita periksa," katanya.
Ia menyampaikan, pemeriksaan berlaku bagi semua kalangan seperti pegawai negeri sipil, anggota DPRD Garut, unsur pejabat Pemkab Garut, maupun karyawan yang bisa datang langsung ke ke Laboratorium Daerah (Labkesda) Garut.
"Yang berada di pasar maupun supermarket kita akan cek semuanya di pos yang sudah disediakan," katanya.
Sementara itu, kegiatan rapid test di lapangan Sekretariat Daerah Pemkab Garut disambut antusias sejumlah pegawai, termasuk wartawan yang melakukan peliputan pemeriskaan tersebut.
Baca juga: Pemkab Garut tingkatkan pemantauan stok pangan antisipasi kelangkaan saat COVID-19
Seorang wartawan surat kabar Tribun Jabar, Firman mengatakan, sengaja memeriksakan diri bersama wartawan lainnya untuk mengetahui kondisi kesehatan, terutama tentang indikasi terjangkit COVID-19.
Menurut dia, kerja wartawan memiliki risiko tinggi terpaparnya COVID-19 karena setiap hari beraktivitas di luar rumah, juga bertemu dengan banyak orang sehingga perlu dilakukan rapid test.
"Rapid test ini memang perlu untuk mengetahui apakan hasilnya reaktif atau negatif, tadi alhamdulillah saya hasilnya negatif," katanya.
Baca juga: Empat ton telur bansos Jabar di Garut didistribusikan ke daerah lain