Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, meningkatkan pemantauan ketersediaan bahan pangan masyarakat di pasaran untuk mengantisipasi kelangkaan saat darurat wabah COVID-19 terutama ketika diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi.
"Stok kebutuhan pokok terus dipantau, dipastikan di Garut aman," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan, Pemkab Garut telah melakukan upaya untuk mengatasi berbagai dampak darurat wabah COVID-19 termasuk masalah kebutuhan pangan masyarakat.
Selama ini, lanjut dia, stok barang seperti beras, minyak dan pangan lainnya di pasaran tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Bahkan stok gula yang saat ini dilaporkan berkurang dan terjadi kenaikan, kata Bupati, secepatnya akan stabil setelah dipasok dari luar yang dipastikan cukup untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran.
"Saat ini gula sudah ada, cukup, secepatnya akan disalurkan," katanya.
Baca juga: Pedagang di Pasar Induk Garut keluhkan sepinya pembeli saat PSBB
Terkait stok sayuran di Garut, kata Bupati, saat ini sedang melimpah, saking banyaknya barang harga jual jadi turun karena daya beli kurang.
"Stok pertanian di Garut saat ini banyak," katanya.
Ia menyampaikan, pelaksanaan PSBB tidak mengganggu pendistribusian produk pangan dari luar daerah ke Garut maupun sebaliknya.
Kebutuhan pangan, kata dia, dipastikan akan terjaga dengan baik sehingga masyarakat diminta untuk tetap tenang dan membeli barang secukupnya.
"Angkutan barang saat PSBB tetap berjalan, bisa masuk ke Garut," katanya
Baca juga: Empat ton telur bansos Jabar di Garut didistribusikan ke daerah lain
Baca juga: Puspolkam sebut perlu komando terpusat ketahanan pangan antisipasi COVID-19