Depok (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Rizal E. Halim mengatakan menekan penyebaran COVID-19 menjadi kunci untuk meminimalkan tekanan terhadap ekonomi.
"Menekan atau bahkan menghentikan penyebaran COVID-19 secara cepat akan sangat membantu untuk menghindari ekonomi tumbuh negatif, PHK massif, dunia usaha melemah, dan sebagainya," kata Rizal ketika dimintai pendapatnya tentang pemulihan ekonomi saat pandemi COVID-19 di Depok, Sabtu.
Menurut Rizal, menekan dan memutus rantai penyebaran COVID-19 merupakan fungsi dari agregasi visi pemerintah pusat-daerah ditambah kedisiplinan masyarakat. Jika salah satunya tidak terpenuhi maka sulit mencapai tujuan tersebut.
Baca juga: UI produksi 1.000 ventilator lokal COVENT-20
"Penanganan penyebaran COVID-19 ini perlu dilakukan bersama-sama, tentunya dengan kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi aturan," ujarnya.
Ia mengatakan jika situasi ini terus berlangsung di mana titik kulminasi di akhir Mei atau awal Juni, butuh 2-3 bulan untuk ke level zero (asumsi kecepatan penanganan seperti saat ini).
"Jika ini terjadi maka ekonomi kita akan semakin mengkhawatirkan. Industri akan tertekan biaya operasional dan belanja pegawai, produksi tertekan, akhirnya berujung pada PHK," katanya.
Menurut Rizal hal ini tentu akan berdampak pada potensi membesarnya kelompok masyarakat yang akan terjun bebas ke kelompok miskin.
Baca juga: Gubes UI sebut komorbiditas karena polusi udara perparah pasien COVID-19
Pada titik ini kata dia solusi optimal yang dapat diberikan Pemerintah yakni stimulus kepada dunia usaha (pajak, dan lainnya) dan masyarakat (cash transfer).
"Jika pemerintah dapat melakukannya dengan baik, efek pandemi COVID-19 terhadap ekonomi setidaknya dapat diminimalisir," katanya.
Baca juga: UI usul terbitkan Perpres penanganan kedaruratan kesehatan pandemi COVID-19