Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan bulan Ramadhan tahun ini sangat berbeda dari Ramadhan tahun-tahun sebelumnya dengan adanya ujian keimanan bagi umat Islam yang dihadapkan pada wabah COVID-19.
"Dalam kondisi ekonomi seperti saat ini, momentum puasa akan tepat menguji keimanan kita. Tujuan puasa itu agar kita jadi takwa," kata Mu'ti dalam diskusi daring Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang dipantau dari Jakarta, Jumat.
Dalam pengajian virtual yang diikuti kader AMM se-Indonesia itu dihadiri aktivis muda Muhammadiyah, seperti dari Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul 'Aisyiyah dan lainnya.
Baca juga: Muhammadiyah tetapkan tanggal 1 Ramadhan 1441 Hijriah jatuh pada 24 April
Mu'ti mengatakan bagi mereka yang imannya kuat akan menyambut Ramadhan gembira dan suka cita karena menyadari betapa mulianya bulan puasa berikut besarnya pahala dan berbagai keistimewaan lainnya.
Selain umat Islam yang imannya kuat, kata dia, terdapat golongan kedua, yaitu mereka yang beriman sedang-sedang saja dengan sekadarnya melaksanakan perintah puasa. Tidak ada animo yang luar biasa menyambut Ramadhan.
Kemudian golongan ketiga, lanjut dia, adalah umat yang imannya lemah dengan lebih banyak mengeluhkan datangnya bulan puasa.
Baca juga: Pengganti mudik, Muhammadiyah ajak warga gunakan cara lain
"Yang imannya lemah, mengeluh puasa lagi, ada corona lagi, tidak ada pekerjaan dan seterusnya. Itu menunjukkan kualitas keimanan seseorang. Iman seseorang itu tidak selalu bersifat konstan, tapi dinamis dalam pengertian kadang sangat kuat, sedang dan lemah, bertambah dan berkurang," kata dia.
Untuk itu, Mu'ti mengajak setiap umat Islam meski ada kendala COVID-19 di depan mata agar tetap menjaga keimanannya sehingga dengan berpuasa dapat meningkatkan level keberagamaannya menjadi orang bertakwa.
Baca juga: Muhammadiyah sadarkan masyarakat melalui program Safari COVID-19
Seiring bulan Ramadhan yang akan segera menghampiri, Mu'ti mengajak umat Islam untuk menyambutnya dengan suka cita dan mempersiapkan diri dengan segala hal yang diperlukan.
"Dalam riwayat ada anjuran persiapan agar amaliyah saat Ramadhan disiapkan dengan amalan pemanasan agar saat menjalankan ibadah puasa nanti tidak berat, sebagaimana sudah dilakukan puasa sunah sebelum Ramadhan," kata dia.
Baca juga: Muhammadiyah tunda kegiatan yang libatkan massa hindari COVID-19