Samarinda (ANTARA) - Satu orang warga Samarinda, Kalimantan Timur yang telah dinyatakan positif terkonfirmasi COVID-19 diketahui sebelumnya sempat mengikuti pertemuan di Bogor, Jawa Barat.
Plt Direktur RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda, Dr David Hariadi kepada awak media di Samarinda, Rabu malam, menjelaskan bahwa berdasarkan contact tracking (pelacakan kontak) bahwa pasien tersebut memang benar sebelumnya sempat mengikuti pertemuan di Bogor, bersama dengan pasien dari Solo yang dinyatakan meninggal karena corona.
"Pasien ini sebenarnya cukup proaktif, setelah mereka mengetahui salah satu rekannya dari Solo meninggal melalui grup di media sosial, mereka langsung melaporkan di saluran 112 untuk diperiksa oleh tim medis dari Dinkes Kota Samarinda, dan setelah itu dirawat di ruang isolasi RSUD AWS, "jelasnya.
Dr David memastikan bahwa saat penjemputan pasien tersebut, sejumlah petugas medis sudah dilengkapi dengan alat pelindung diri.
"Saat ini perkembangan kondisi pasien sudah mulai membaik, dan karena keluhannya terkait batuk dan pilek maka dokter yang diturunkan adalah tim dokter paru- paru," jelasnya.
Pasien yang sudah dinyatakan positif terkonfirmasi virus corona tersebut, dikatakan Dr David ditempatkan dalam kamar yang berbeda dengan dua pasien lainnya yang saat ini masih menunggu hasil pengujian laboratorium.
"Semua pasien PDP kita rawat di Ruang Tulip, hanya saja yang sudah dinyatakan positif kita tempatkan dalam kamar yang terpisah," tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Andi M Ishak menambahkan satu pasien yang dinyatakan positif, diketahui berangkat ke Kota Bogor bersama dengan tiga rekannya dari Kota Balikpapan.
"Saat ini ketiga rekannya tersebut masih menjalani perawatan di RSUD di Balikpapan dan masih menunggu hasil uji laboratorium," jelasnya.
Baca juga: Dinkes Kota Bogor koordinasi dengan RSUD Surakarta soal riwayat pasien corona meninggal dunia