Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, menyiapkan 83 ruang isolasi yang tersebar di enam rumah sakit untuk penanganan medis apabila ada pasien yang terinfeksi virus corona penyebab COVID-19 di Garut maupun dari daerah tetangga lainnya.
"Alhamdulillah sudah ada kesiapan dari beberapa rumah sakit untuk menampung di ruang isolasi, totalnya ada 83 ruang isolasi di enam rumah sakit," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Rabu.
Baca juga: Rp3 miliar untuk penanganan virus corona di Garut
Ia menuturkan, pandemi virus corona menjadi perhatian Pemerintah Pusat, termasuk di daerah untuk bersama-sama mengantisipasi dan menangani dengan cepat apabila ada warga yang terinfeksi virus tersebut.
Helmi merincikan, ruang isolasi di enam rumah sakit itu yaitu sebanyak 15 ruangan di Rumah Sakit Umum (RSU) dr Slamet, 16 ruangan di Rumah Sakit Intan Husada, 15 ruangan di RSU Pameungpeuk, enam ruangan di Rumah Sakit Nurhayati, 13 ruangan di Rumah Sakit Guntur dan tujuh ruangan di Rumah Sakit Annisa Queen, berikut disiagakan tim medis.
Baca juga: Wabup Garut: Pasien meninggal di ruang isolasi RSUD bukan akibat corona
"Di tiap rumah sakit ada delapan orang tim yang besok akan kita latih, walaupun mereka sudah dapat pengetahuan dan keterampilan, tapi tetap besok kita latih," kata Helmi.
Ia menyampaikan, upaya menangani penyakit COVID-19 yang disebabkan virus corona itu membutuhkan dana yang cukup besar, jika dihitung untuk penanganan satu pasien diperkirakan diperlukan biaya sebesar Rp4,8 juta.
"Untuk perawatan satu orang saja itu mencapai Rp4,8 juta, untuk alat pelindung diri, atau APD bagi tenaga medis itu juga biayanya cukup mahal," katanya.
Baca juga: Wabup Garut imbau masyarakat ikuti instruksi WHO untuk cegah corona