Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Amerika Serikat, Australia, dan Kanada menjadi negara tujuan utama dan terbesar bunga dracaena (suji) atau Song of India dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang setiap bulannya permintaannya cukup tinggi.
"Tiga negara tersebut secara rutin kami pasok sebagai tanaman hias indoor. Tingginya permintaan ini tentunya jenis bunga potong yang kami kirim mempunyai kualitas dan sesuai dengan spesifikasi pesanan," kata pengusaha bunga suji Made Arya di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, tanaman ini biasa digunakan untuk dalam rumah yang proses pembuatannya disesuaikan dengan contoh yang dikirim dari para pelanggan. Harus diakui agar lolos kriteria ekspor, pihaknya harus memenuhi sekian banyak persyaratan. Tapi selama ini dracaena yang dikirim dari Sukabumi selalu memenuhi sesuai keinginan pelanggan dan tidak pernah ada yang kecewa.
Sebenarnya, pihaknya juga sudah ada kerja sama ekspor dengan China kebetulan pembeli yang di Amerika Serikat mempunyai kantor cabang di negara tirai bambu tersebut, namun negara itu pun mempunyai industri serupa sehingga permintaannya tidak sebanyak ke AS, Australia dan Kanada, karena China merupakan kompetitor ekspor bunga suji ini.
Lanjut dia, yang menjadi perhatian dalam mengekspor tanaman hias ini adalah menjaga kualitas dan harus sesuai dengan kriteria, jika tidak maka permintaan akan berhenti atau ditolak dan tentunya menjadi kerugian besar buat pihaknya.
"Kami sudah bekerjasama dengan eksportir AS sekitar delapan tahun dan China sendiri cukup lama. Agar ekspor itu tetap berjalan lancar dan permintaan terus meningkat tentunya kami harus secara teliti dan menjaga kualitasnya," tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sudrajat mengatakan permintaan ekspor tanaman potong dan bunga hias dari Kabupaten Sukabumi setiap bulannya mencapai 1,5 juta tangkai. Paling banyak yang diminta jenis dracaena atau bunga suji, tentunya meningkatnya permintaan tersebut menjadi tantangan baik pemerintah setempat maupun pengusaha bunga.
Pihaknya juga berharap dengan membludaknya permintaan untuk ekspor ini bisa berjalan dengan mulus dan tidak mengecewakan pembeli. Maka dari itu, saat ini Dinas Pertanian tengah mengumpulkan pengusaha-pengusaha tananam hias untuk memenuhi permintaan.
"Ini menjadi peluang usaha yang besar dan jika terpenuhi permintaannya dipastikan akan terus bertambah, tetapi yang harus diperhatikan adalah kualitas dan kriteria yang ditentukan pihak eksportir," katanya.
Baca juga: Purwakarta targetkan tahun ini ekspor manggis ke Timur Tengah
Baca juga: BNN menolak tegas usulan ekspor ganja dari legislator PKS