Bandung (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung menyatakan bahwa banjir bandang yang terjadi di wilayah sumber air baku Cikalong, Kabupaten Bandung, membuat air yang disalurkan perusahaan ke rumah-rumah warga menjadi keruh.
Direktur Utama PDAM Tirtawening, Sony Salimi, mengatakan bahwa banjir bandang yang terjadi pada Minggu sekira pukul 01.30 WIB membuat lumpur masuk ke saluran air bersih di Cikalong.
"Longsoran lumpur pekat itu terbawa ke dalam intake Cikalong pada pukul 01.30 WIB dini hari tadi. Akibatnya tingkat kekeruhan air baku meningkat tajam hingga 7.000 NTU (tingkat kekeruhan) dengan debit normal," kata Sony di Bandung, Minggu.
Ia mengatakan, PDAM tidak bisa langsung secara optimal air mengolah air dengan tingkat kekeruhan tinggi tersebut sehingga kualitas air PDAM baru berangsur pulih mulai pukul 03.00 WIB.
"Dan pukul 04.00 WIB kualitas air dapat mencapai standar kualitas yang dipersyaratkan yaitu maksimum 5 NTU," kata dia.
Ia menjelaskan, wilayah yang terdampak kejadian itu meliputi Kiaracondong, Hantap, Antapani, Margahayu Raya, Padasuka, Cicadas, Cibeunying, Cibangkong, Gatot Subroto dan sekitarnya, Teluk Buyung, Pagarsih, serta Cibaduyut dan sekitarnya.
Menurut dia, PDAM telah menyiapkan 17 tangki air bersih untuk melayani warga yang terdampak.
Baca juga: Akses jalan raya terputus akibat banjir di Banjaran Bandung
Baca juga: Seorang warga terseret arus di Curug Malela ditemukan tewas
Air PDAM Kota Bandung keruh akibat banjir bandang di Sungai Cikalong
Minggu, 8 Desember 2019 16:23 WIB