Jakarta (ANTARA) - PLN saat ini tengah menjalin kerja sama dengan BPPT dan PT LEN Industri untuk memproduksi infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Lisrik Umum (SPKLU) sesuai program pemerintah.
"Sejak diluncurkan tanggal 27 Oktober kami bangunkan di enam kota. Sedangkan tahun 2020 akan diperluas menjadi 154 lokasi lagi," kata General Manager PLN Unit Distribusi Jakarta Raya, Muhammad Ikhsan Asaad di Bandung, Jumat dalam kegiatan press tour.
Menurut Ikhsan untuk mempercepat layanan SPKLU, PLN menawarkan dua skema bisnis yakni ditangani PLN langsung melalui pola COCO (corporate on corporate operate) atau dengan mitra kerja POPO (partner on partner operate).
Ikhsan mengatakan saat ini masih dibahas dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia soal tarifnya, nantinya akan diberlakukan sistem pembayaran menggunakan top up.
Untuk mesinnya Ikhsan mengatakan terdapat dua type yakni pengisian cepat peruntukannya untuk kendaraan roda empat atau lebih, sedangkan untuk pengisian normal diperuntukan bagi kendaraan roda dua.
"Pengisian cepat seperti SPKLU yang kami bangunkan di Aeon BSD, Senayan City, dan Plaza Senayan," ujarnya.
Ikhsan berharap dengan tersedianya fasilitas SPKLU sistem cepat akan semakin banyak kendaraan listrik yang beredar di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
"Kendaraan listrik itu penting mengingat ketersediaan bahan bakar fosil saat ini kian terbatas," ujarnya.
PLN unit Disjaya sendiri untuk tahun 2019 telah menempatkan SPKLU di 1.900 lokasi yang sudah dimanfaatkan bagi pengguna sepeda listrik dan pedagang di sekitar lokasi.
Baca juga: SPKLU "ultra-fast" mampu isi baterai mobil listrik 20 menit