Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada warga asal Depok, Jawa Barat yang menjadi korban meninggal dunia pada aksi penolakan hasil rekapitulasi Pemilu 2019 pada tanggal 21 Mei 2019 yang dinilai curang.
"Terkait situasi politik saat ini, saya mendapatkan informasi ada enam yang tewas. Dan itu ada warga Jabar, dari Depok. Maka saya sampaikan turut berbelasungkawa," kata Ridwan Kamil di Gedung Negara Pakuan Bandung, Rabu.
Ia menuturkan telah memerintakan protokoler Pemprov Jawa Barat untuk mengirimkan karangan bunga kepada keluarga korban aksi penolakan hasil rekapitulasi pemilu 2019 di Depok.
"Mudah-mudahan kejadian yang sama tidak terulang lagi," kata dia.
Gubernur Emil menuturkan berdasarkan hasil koordinasi antara pihaknya dengan kepolisian dan TNI serta kabupaten/kota, tidak ada pergerakan massa dari Jawa Barat ke Jakarta untuk berdemo.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa hingga Rabu pukul 09.00 WIB, terdapat 200 korban yang dibawa ke sejumlah rumah sakit dan enam korban meninggal dunia pada aksi penolakan hasil rekapitulasi pemilu 2019.
"Data per jam sembilan pagi, ada sekitar 200 orang dibawa ke lima rumah sakit di Jakarta, dan enam orang meninggal dunia," kata dia di Balai Kota Jakarta, Rabu.
Anies mengatakan, akan dilakukan investigasi dan visum guna mengetahui lebih lanjut penyebab dan pengobatannya.
Ia menambahkan penanganan korban di rumah sakit akan dibiayai oleh Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan terprovokasi.
Sementara itu, aksi penolakan hasil rekapitulasi pemilu 2019 sudah terjadi sejak Selasa, 21 Mei 2019 dan masih berlanjut hingga kini di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, dan sepanjang ruas Jalan MH. Thamrin, Jakarta.
Baca juga: Pelaku kericuhan disuruh dan dibayar
Baca juga: 20 orang provokator unjuk rasa Bawaslu diamankan polisi