Bandung (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mengambil kebijakan untuk lebih memperhatikan nasib para kelompok peternak ayam di Jawa Barat.
"Beberapa hari lalu Komisi II DPRD Jabar melakukan kunker ke Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Unggas Jatiwangi Kabupaten Majalengka dan dari hasil kunker tersebut kami meminta pemprov agar memperhatikan nasib peternak ayam," kata Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Didi Sukardi, di Bandung, Senin.
Menurut Didi, saat ini kondisi peternak ayam di Jawa Barat mengalami permasalahan yang cukup kompleks salah satunya permasalahan naiknya harga bibit ayam atau Day Old Chicken (DOC), yang dikhawatirkan akan berimbas pada kerugian yang dialami oleh para peternak.
Selain naiknya harga bibit ayam, Didi menyebut terdapatnya kendala anggaran pangan, terjadinya anomali penyakit unggas hingga minimnya alat penetas adalah permasalahan yang dialami oleh sebagian besar masyarakat peternak ayam di Jawa Barat.
"Sehingga kami berharap Pemprov Jabar harus mengambil kebijakan yang cepat dan tepat untuk selamatkan peternak yang menjadi penggerak ekonomi masyarakat" katanya.
"Selain itu, pemerintah provinsi juga harus memberikan ruang, kepada peternak rakyat agar bisa bertahan dan berkembang," lanjut dia.
Didi menambahkan, Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat akan segera menindaklanjuti permasalahan tersebut dengan melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait.
"Kita tentunya akan selalu berkoordinasi dengan dinas bersangkutan untuk mencegah tingginya biaya sarana produksi seperti naiknya harga bibit ayam sehingga kerugian yang bersifat ekonomi dapat ditekan seminimal mungkin," kata dia.
Baca juga: Ini harapan DPRD Jabar untuk BUMDes
Baca juga: Legislator: sarana dari dan menuju Bandara Kertajati harus dilengkapi
DPRD Jabar minta pemprov perhatikan nasib peternak ayam
Senin, 20 Mei 2019 11:34 WIB