Karawang (ANTARA) - Panitia Khusus (Pansus) Raperda Rencana Umum Energi Daerah DPRD Jawa Barat mendorong agar pemerintah dan masyarakat Jabar segera beradaptasi terhadap penggunaan energi bersih, guna mencapai Net Zero Emission pada tahun 2050.
Anggota Pansus Raperda Rencana Umum Energi Daerah DPRD Jawa Barat, Budiwanto, di Karawang, Selasa menginisiasi perlunya adaptasi sejak dini terhadap kebijakan intervensi dunia atas kebijakan global untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Menurut dia, sebuah kesepakatan internasional yang tertuang dalam beberapa konferensi di antaranya Conference of the Parties (COP28 Dubai, UEA) salah satu kebijakannya adalah pengurangan penggunaan bahan bakar fosil, peningkatan kapasitas pemanfaatan EBT (Energi Baru dan Terbarukan), dan efisiensi energi.
Net Zero Emission bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan menyeimbangkan emisi gas rumah kaca yang dilepaskan dan yang dihilangkan dari atmosfer.
Sedangkan di antara manfaat dari Net Zero Emission ialah dapat mengurangi pemanasan global dan dampaknya, seperti bencana alam. Kemudian dapat melindungi keanekaragaman hayati, serta dapat meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat.
Selain itu juga dapat menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, membangun masa depan yang lebih hijau dan sejahtera serta memperkuat ketahanan nasional.
Net Zero Emission ini dapat dicapai melalui kombinasi pengurangan emisi dan penghilangan emisi.
Budiwanto menyampaikan bahwa saat ini dampak perubahan iklim semakin nyata dan mendesak, terutama akibat emisi gas rumah kaca dari bahan bakar fosil yang semakin menyusut di bumi.
"Atas hal itu, kita perlu segera beradaptasi dengan kebijakan internasional. Sebab dampak pemanasan global ini tidak bisa kita hindari, dan ketersediaan energi fosil di bumi juga semakin menurun,” katanya.