Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus mematangkan rencana pembangunan sistem transportasi bus massal terintegrasi bernama Bus Rapid Transit (BRT) di kawasan Bandung Raya.
Pembangunan BRT Bandung Raya itu, rencananya akan dimulai pada awal 2025, sehingga berbagai rapat dilaksanakan, teranyar rapat koordinasi di area Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Senin, dihadiri juga oleh perwakilan pemda di Bandung Raya.
Baca juga: BRT dan LRT Bandung Raya turut ditawarkan dalam WJIS 2024
"Pembangunan BRT harus berjalan lancar, sehingga perlu persiapan matang. Kami undang juga pimpinan DPRD Jabar untuk dengar aspirasi masyarakat bagaimana. Kami akan terus matangkan karena kami ingin betul-betul BRT ini berjalan lancar, dan kami butuh kritik dan masukan dari DPRD Jabar. Tadi dibahas dan betul-betul dihitung agar masyarakat memanfaatkan adanya BRT ini," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin usai rakor.
Bey menerangkan bahwa pembangunan BRT Bandung Raya tahap pertama akan berlangsung pada awal 2025, tahap kedua pada 2026, dan tahap ketiga atau akhir ditarget pada 2027.
Sistem transportasi BRT Bandung Raya ditarget akan mempunyai jalur sepanjang 21 kilometer yang terbentang melewati wilayah Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang.
"BRT akan punya jalur khusus, nyaman, murah dan tepat waktu," ujar Bey pula.
Ketua DPRD Jabar Buky Wibawa menyambut baik hadirnya BRT Bandung Raya, karena diproyeksikan bisa mengurai kemacetan Bandung Raya.
Selain itu, ia mengingatkan pemerintah agar meminimalisir dampak adanya BRT terhadap penurunan pendapatan sopir angkot, juru parkir, pedagang kaki lima, dan lainnya.
Pembangunan BRT Bandung Raya itu, rencananya akan dimulai pada awal 2025, sehingga berbagai rapat dilaksanakan, teranyar rapat koordinasi di area Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Senin, dihadiri juga oleh perwakilan pemda di Bandung Raya.
Baca juga: BRT dan LRT Bandung Raya turut ditawarkan dalam WJIS 2024
"Pembangunan BRT harus berjalan lancar, sehingga perlu persiapan matang. Kami undang juga pimpinan DPRD Jabar untuk dengar aspirasi masyarakat bagaimana. Kami akan terus matangkan karena kami ingin betul-betul BRT ini berjalan lancar, dan kami butuh kritik dan masukan dari DPRD Jabar. Tadi dibahas dan betul-betul dihitung agar masyarakat memanfaatkan adanya BRT ini," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin usai rakor.
Bey menerangkan bahwa pembangunan BRT Bandung Raya tahap pertama akan berlangsung pada awal 2025, tahap kedua pada 2026, dan tahap ketiga atau akhir ditarget pada 2027.
Sistem transportasi BRT Bandung Raya ditarget akan mempunyai jalur sepanjang 21 kilometer yang terbentang melewati wilayah Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang.
"BRT akan punya jalur khusus, nyaman, murah dan tepat waktu," ujar Bey pula.
Ketua DPRD Jabar Buky Wibawa menyambut baik hadirnya BRT Bandung Raya, karena diproyeksikan bisa mengurai kemacetan Bandung Raya.
Selain itu, ia mengingatkan pemerintah agar meminimalisir dampak adanya BRT terhadap penurunan pendapatan sopir angkot, juru parkir, pedagang kaki lima, dan lainnya.