Garut (ANTARA) - DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendesak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut agar terintegrasi dengan Public Safety Center (PSC) untuk membantu masyarakat yang mengalami musibah dan membutuhkan armada ambulans untuk membawa orang sakit atau mengantarkan jenazah ke rumah duka.
"Menurut saya RSU sepertinya tidak terintegrasi dengan PSC sehingga saat ada pasien yang membutuhkan ambulans untuk membawa jenazah tidak bisa dipenuhi, akhirnya memakai jasa Grab," kata Anggota Komisi A DPRD Garut Yudha Pudja Turnawan di Garut, Kamis.
Ia mengatakan, telah mendapatkan informasi adanya keluarga dari pasien yang meninggal dunia di RSUD Garut harus menggunakan jasa transportasi daring Grab karena ambulans yang ada sedang dipakai.
Menurut dia, seharusnya persoalan itu tidak terjadi, pihak RSUD bisa meminta bantuan ke PSC yang memiliki armada ambulans untuk diterjunkan dan membawa jenazah tersebut secara gratis.
"Padahal di PSC memiliki tiga armada ambulans yang siap dipakai kalau dibutuhkan dan itu gratis dibiayai APBD," katanya.
Ia menjelaskan, PSC merupakan amanah dan instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 yang mengharuskan setiap kota/kabupaten membentuk PSC, khusus di Garut tahun 2013 sudah dibentuk tahun 2017.
DPRD Garut siap mendukung program tersebut dan menambah anggaran untuk pengadaan ambulans sehingga tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan ketika membutuhkan ambulans.
"Agar tak terulang kejadian ambulans harus bayar, idealnya PSC terintegrasi dengan RSUD dr Slamet, karena ambulans yang ada di PSC itu gratis dan dibiayai penuh dari APBD," katanya.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, selain dari PSC ada juga upaya lain untuk masyarakat yang membutuhkan ambulans yakni bisa meminta bantuan ke Puskesmas terdekat rumah sakit, atau bantuan ke Baznas yang memiliki ambulans gratis.
Ia berharap, ke depan tidak ada lagi alasan lembaga pelayanan kesehatan tidak dapat melayani masyarakat secara maksimal.
"Artinya RSU yang saat ini keterbatasan ambulans, jika semuanya dipakai bisa menggunakan ambulans lain, sehingga tetap bisa melayani masyarakat," katanya.
Sebelumnya keluarga dari pasien yang meninggal dunia di RSU Garut harus menggunakan jasa transportasi daring untuk menuju Kecamatan Banjarwangi atau berjarak sekitar 3 sampai 4 jam perjalan dari kota Garut.
Alasan keluarga menggunakan Grab karena lebih murah dibandingkan biaya menggunakan jasa ambulans yang disediakan pemerintah.
Baca juga: Bupati Garut heran ada warga bawa jenazah pakai mobil Grab
Baca juga: Polisi tangkap komplotan pungli di Pantai Santolo
DPRD desak RSUD Garut bisa terintegrasi dengan PSC
Kamis, 9 Mei 2019 19:14 WIB