Garut (Antaranews Jabar) - Bupati Garut, Rudy Gunawan menyatakan, banjir bandang yang seringkali terjadi di jalan raya provinsi kawasan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada musim hujan diduga adanya dampak kerusakan lingkungan di sekitar Leles sehingga air meluap ke jalan.
"Penggalian (penambangan pasir) juga besar menyumbangnya (memicu banjir)," kata Bupati saat ditanya salah satu penyebab banjir di kawasan Leles, Kamis.
Ia menuturkan, Jalan Raya Bandung-Garut di Kecamatan Leles sejak dulu memang sering terjadi banjir saat musim hujan dengan intensitas hujan tinggi dan berlangsung lama.
Namun banjirnya, lanjut dia, tidak sebesar yang saat ini, hingga meluap dan menggenangi badan jalan utama Bandung-Garut sehingga mengganggu arus lalu lintas kendaraan.
"Dari dulu juga banjir, tetapi tidak sebesar sekarang," katanya.
Terkait pengaruh berdirinya industri besar di kawasan Leles, kata dia, tidak terlalu besar dampaknya hingga menyebabkan banjir di Leles.
Seperti adanya pabrik PT Changsin di Leles, menurut dia, perusahaan tersebut cenderung memperhatikan dampak lingkungan, bahkan akan membuat gorong-gorong agar saat turun hujan air tidak meluap ke jalan.
"Pemicu banjir bukan di situ (Changsin) saja, tetapi kalau Changsin mudah untuk membuat penanganan banjirnya," kata Bupati.
Ia menyatakan, kendala untuk mengatasi banjir di Leles itu karena berbenturan dengan status jalan raya yang kewenangannya ada pada Pemerintah Provinsi Jabar.
"Nanti perlu dibuatkan gorong-gorong besar, tetapi kewenangan jalan itu masuknya provinsi," ujar Bupati.
Sebelumnya, Jalan Raya Leles sebagai jalan utama menghubungkan Kabupaten Garut dengan Bandung sering kali dilanda banjir hingga menggenangi jalan tersebut.
Baca juga: Pemkab Garut Siap Pindahkan Warga dari Zona Banjir
Baca juga: Garut terancam rawan air bersih
Banjir di Leles akibat kerusakan lingkungan
Jumat, 22 Februari 2019 2:57 WIB