Garut (Antaranews, Jabar) - Perusahaan listrik dari Korea Selatan dan Jepang akan mengelola langsung sampah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk menghasilkan energi listrik yang dapat memberikan keuntungan.
"Pemkab Garut menggandeng perusahaan dari luar negeri untuk mengolah sampah agar menjadi energi terbarukan," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan, kerjasama pengelolaan sampah itu sudah lama direncanakan, bahkan pemerintah daerah sudah beberapa kali menggelar pertemuan dengan pihak asing tersebut.
Menurut dia, pengelolaan sampah merupakan hal penting, apalagi saat ini pemerintah daerah belum optimal menanggulangi sampah di Garut, dari 500 ton per hari, hanya 300 ton yang dapat terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
"Potensi sampah kita 500 tonan, namun baru 300 ton yang berhasil diangkut," katanya.
Potensi sampah yang tinggi itu, kata Rudy, menjadi perhatian pemerintah daerah untuk bekerjasama dengan pihak asing agar sampah di Garut bermanfaat menjadi energi listrik terbarukan.
Perusahaan asing itu, lanjut dia, akan menginvestasikan teknologinya, dan alat penunjang lainnya dengan total sebesar Rp50 miliar, sedangkan pemerintah daerah tidak mengeluarkan dana untuk kerjasama itu.
"Seluruhnya ditanggung kedua investor," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah akan menambah lahan TPA seluas 5 hektare di sekitar TPA Sampah Pasir Bajing di Kecamatan Tarogong Kaler yang selama ini digunakan pemerintah daerah untuk pembuangan sampah.
Sampah di lahan tersebut, lanjut dia, akan dimanfaatkan menjadi energi listrik sekitar 25 megawatt yang akan dijual ke PLN sebagai perusahaan listrik negara resmi.
"Hasilnya listrik sekitar 25 megawatt diserahkan ke PLN, nanti dari PLN kembali dijual," katanya.
Program penanggulangan sampah oleh asing itu, kata Rudy, telah berhasil dipraktikan di TPA Sampah Bantar Gebang, Bekasi yang hasil litriknya akan dibeli Pemerintah DKI Jakarta.
Baca juga: Garut jajaki perusahaan Korsel kerja sama kelola sampah
Sedangkan energi listrik dari Garut, lanjut Rudy, akan dibeli langsung oleh PLN untuk selanjutnya dialirkan ke pelanggan PLN di Garut.
"Asal ada kesepakatan dengan PLN mereka bakal datang, PLN sendiri diwajibakan pemerintah untuk membeli," katanya.
Baca juga: Sampah tidak terangkut, bau busuk menyebar di jalanan Garut
Sampah di Garut akan dikelola oleh Korsel dan Jepang
Senin, 11 Februari 2019 14:00 WIB