Bandung (Antaranews Jabar) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil berpesan kepada seluruh pemuda `zaman now` agar jangan terlalu terbawa perasaan atau "baperan".
"Kelemahannya (pemuda) baperan masih banyak. Mengonsumsi hoax masih banyak. Bergaul menghabiskan waktu kesia-sian saya lihat masih banyak. Kalau mau pinter bergaul dengan pemuda soleh dan gaul," kata Gubernur Emil seusai memimpin Peringatan Hari Sumpah Pemuda Tingkat Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate Bandung, Senin.
Dia mengatakan pada momentum Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-90 ini ada sejumlah hal berubah dan ada juga yang tidak berubah dan pemuda saat ini mempunyai nilai plus sebagai kelebihan dalam pembangunan.
Pertama yaitu lebih melek informasi, dalam hitungan detik viral. Oleh karena itu diperlukan benteng moral untuk tabayyun, lebih baik telat sedikit tapi benar informasinya, kata dia.
"Hal berubah cara kita berkomunikasi buat hidup kita berubah. Cara kita berbisnis, melihat Indonesia juga berubah. Yang tidak berubah tanah airnya tetap indonesia. Negara dan bangsa tetap indonesia. Jadi artinya, mari beradaptasi lebih kompetitif," ujar dia.
Menurut dia, pemuda zaman sekarang lebih melek informasi dibandingkan dengan pemuda zaman dulu sehingga pemuda sekarang tidak bisa bertele-tele dalam menyelesaikan permasalahan karena semuanya bisa diselesaikan dengan praktis.
"Kan dengan smart phone sehingga tak melakukan hal-hal yang tak perlu. Hitungan detik viral. Oleh karena itu dibutuhkan benteng moral untuk tabayun. Lebih baik telat sedikit tapi benar," kata dia.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini juga meminta kepada media untuk jangan selalu memberitakan hal-hal yang negatif tentang pemuda.?
Ia mengatakan beritakanlah tentang kegiatan hari ini, di mana masih banyak pemuda yang mendulang prestasi menerima penghargaan yang akan menginspirasi pemuda lain di luar sana.
"Saya titip ke media supaya pemuda yang sedang mencari nilai dan yang haus informasi, (untuk memberitakan hal-hal positif) sehingga yang ada di benaknya adalah bahwa negara kita ini optimis. Karena banyak prestasi-prestasi yang diberitakan," kata dia.
Untuk itulah Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam memberdayakan pemuda-pemuda Jawa Barat mencanangkan program melalui satu desa satu perusahaan.
Rencananya, ungkap Emil, akan ada ribuan anak muda yang dijadikan direktur utama.
"Yang melek digital, lulusan perguruan tinggi dan"dimodalin" Pemprov Jabar ditantang dua hingga tiga tahun untuk membangun ekonomi desa," katanya.
"Pastilah dengan gayanya milenial mereka, saya kira mampu menerjemahkan peran pemuda dalam arti yang sebenarnya. Membangun Jawa Barat dengan mengurangi ketimpangan, fokus di pedesaan," katanya.