Garut (Antaranews Jabar) - Sejumlah "rocker" era 1990-an asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, tampil menyanyikan beberapa lagu lawas sebagai aksi solidaritas penggalangan dana untuk korban bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu dan daerah sekitarnya di Provinsi Sulawesi Tengah.
Aksi mereka yang sudah tidak muda lagi itu tampil memukau di panggung sederhana Kafe Lasminingrat, Jalan Pataruman, Kabupaten Garut, yang digelar mulai Jumat (5/10) malam sampai menjelang Sabtu dini hari.
Koordinator aksi penggalangan dana untuk korban bencana di Sulawesi Tengah juga pemilik Kafe Lasminingrat Garut, Yudi Nugraha mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bentuk solidaritas warga Garut yang ikut prihatin dengan adanya bencana alam melanda Sulawesi Tengah.
"Kami turut prihatin, turut berbelasungkawa dengan adanya bencana alam di sana, untuk itu kami menggalang dana untuk meringankan beban hidup mereka," kata Yudi.
Ia menuturkan, warga Garut memiliki jiwa solidaritas yang tinggi terbukti dengan diselenggarakannya aksi amal musik ini banyak yang datang dari berbagai kalangan dan menyisihkan sebagian hartanya untuk korban bencana alam.
Ia berharap, dana yang berhasil dihimpun oleh para pecinta musik rok era 1990-an itu dapat membantu korban bencana yang saat ini membutuhkan bantuan dari semua pihak.
"Saya ucapkan terima kasih kepada pecinta musik rock di Garut yang telah menyempatkan waktunya untuk tampil sehingga kegiatan ini memiliki makna dalam membantu sesama," katanya.
Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna yang hadir dalam aksi musik amal tersebut mengapresiasi kegiatan penggalangan dana yang nantinya akan diberikan kepada korban bencana alam di Sulawesi Tengah.
Ia berharap, aksi sosial tersebut dapat memotivasi warga Garut maupun luar daerah lainnya untuk bersama-sama membantu meringankan beban hidup korban bencana di Sulawesi Tengah.
"Kami juga dari jajaran Polres Garut dan Kodim Garut memberikan bantuan alakadarnya yang sudah dikumpulin lewat Polda Jabar," katanya.
Komandan Kodim 0611 Garut Letkol Inf Asyraf Azis menambahkan, kegiatan tersebut merupakan bentuk solidaritas dan jiwa kesatuan dan persatuan bangsa untuk saling membantu meringankan beban hidup yang terkena musibah.
"Kita harus tanamkan bahwa kita satu, kalau satu sakit kita semuanya harus sakit, acara ini menunjukan hal demikian, ketika saudara kita terkena musibah maka kita harus tergerak," katanya.