Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bersama petugas gabungan melakukan penanganan cepat dengan membuat jembatan darurat agar ribuan kepala keluarga di dua desa di Kecamatan Pagelaran tidak terisolir akibat putusnya jembatan utama.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Iwan Karyadi di Cianjur Selasa, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan Dinas PUTR Cianjur guna membangun jembatan darurat agar aktivitas masyarakat di dua desa di Kecamatan Pagelaran tetap dapat berjalan.
"Jembatan tersebut merupakan akses utama ribuan warga dari Desa Pangadegan dan Desa Situhiang, meski ada jalur alternatif sedang dalam proses pengecoran, sehingga belum dapat dilalui, sehingga saat ini ribuan warga terisolir sementara," katanya.
Dia menjelaskan jembatan penghubung antar desa sepanjang 12 meter dengan lebar empat meter itu, putus akibat longsor dan tergerus derasnya air sungai yang terletak di bawah jembatan saat hujan turun deras dua hari yang lalu.
Sehingga pihaknya bersama dinas terkait dan pihak kecamatan berupaya melakukan penanganan cepat dengan membangun jembatan darurat sambil menunggu perbaikan total agar jembatan dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat.
"Kami sudah menerjunkan tim untuk melakukan peninjauan langsung ke lokasi jembatan ambruk sekaligus memeriksa kondisi tanah di kawasan pemukiman di sekitarnya, masih menunggu hasil pendataan dari petugas di lapangan,” katanya.
Pihaknya mengimbau warga terutama di wilayah yang rawan bencana alam termasuk pergeseran tanah, longsor dan banjir saat cuaca ekstrem untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan serta segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana.
“Sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana alam tertinggi di Jabar, termasuk Kecamatan Pagelaran yang kondisi tanahnya labil terutama saat hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam dapat memicu terjadi bencana," katanya.
Sementara Camat Pagelaran Jatnika Yusup, mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas PUTR dan BPBD Kabupaten Cianjur untuk melakukan pengecekan dan penanganan cepat agar ribuan warga di dua desa tidak terisolir setelah jembatan putus.
Dia menjelaskan meski ada jalur alternatif saat ini belum dapat dilalui karena baru beberapa pekan dilakukan perbaikan dengan cara cor beton, sehingga baru dapat dilalui sekitar satu bulan ke depan.
"Kami berharap ada jembatan darurat untuk sementara agar aktivitas warga di dua desa tetap dapat berjalan karena perbaikan total pasti membutuhkan waktu cukup lama, sedangkan jalur alternatif belum bisa dilalui," katanya.
