Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan warga terdampak penataan kawasan Situ Ciburuy, Kabupaten Bandung Barat tetap mendapat perhatian dan perlindungan atas haknya dalam proses normalisasi yang tengah berlangsung.
"Saya ditugaskan langsung oleh Pak Gubernur untuk cek, recheck, dan cross check di lapangan agar masyarakat terdampak tidak diabaikan," kata Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman di Bandung Barat, Senin.
Berdasarkan data pemerintah daerah, 42 bangunan terdiri atas 30 rumah dan 12 warung terdampak proyek penataan itu.
Pengerukan sedimentasi yang tinggi menjadi penyebab utama perlunya relokasi mereka demi kelancaran proses normalisasi danau.
Ia menjelaskan normalisasi Situ Ciburuy mendesak dilakukan untuk menjaga fungsi sebagai sumber irigasi, penyedia air baku, serta penopang kegiatan sosial ekonomi warga sekitar.
"Ciburuy ini vital. Agar tetap berfungsi optimal, sedimentasinya harus dibersihkan, dan itu memerlukan akses alat berat. Kami mohon maaf bila dalam prosesnya masih ada kekurangan," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan komitmen untuk memberikan solusi terbaik bagi warga terdampak, terutama penghuni rumah yang sebagian besar merupakan keluarga dan lansia.
"Prioritas saat ini adalah 30 rumah terdampak. Kami siapkan uang tunggu dan kompensasi yang sedang dalam proses, sedangkan 12 warung akan ditangani secara bertahap," ujar Herman.
