Cianjur (ANTARA) - Polairud Polres Cianjur, Jawa Barat, mendata sekitar 67 perahu milik nelayan di Pantai Jayanti di Kecamatan Cidaun, rusak akibat dihantam gelombang tinggi, sehingga nelayan di pantai tersebut diminta mendaratkan perahu dan tidak melaut untuk sementara.
Kasat Polairud Polres Cianjur AKP Asep Machfud di Cianjur Rabu, mengatakan sejak beberapa hari terakhir cuaca ekstrem melanda pantai selatan Cianjur, gelombang tinggi menyebabkan puluhan perahu yang ditambatkan di pinggir pantai dan dermaga rusak bahkan beberapa perahu tenggelam.
"Total perahu yang rusak sekitar 67 unit, untuk antisipasi petugas gabungan membantu nelayan mendaratkan perahunya agar tidak rusak atau tenggelam dihantam gelombang tinggi," katanya.
Dia menjelaskan proses evakuasi perahu nelayan dari pinggir pantai dan dermaga terus dilakukan terutama yang ditambatkan di tengah laut agar tidak terbawa gelombang atau tenggelam sehingga sulit dievakuasi.
Bahkan upaya tersebut sempat terkendala karena cuaca ekstrem disertai angin kencang sempat melanda pantai selatan Cianjur sejak pagi hingga siang menjelang, sehingga pihaknya menarik petugas gabungan guna menghindari hal tidak diinginkan.
"Petugas gabungan terdiri dari TNI/Polri, nelayan dan relawan bahu-membahu mendaratkan perahu, meski sempat terkendala gelombang tinggi disertai angin kencang sekitar 15 perahu berhasil di daratkan guna mencegah kerusakan," katanya.
Selama satu pekan ke depan, pihaknya meminta masyarakat terutama nelayan tidak mendekati bibir pantai apalagi melaut karena gelombang tinggi diperkirakan masih terjadi sehingga dapat mengancam keselamatan.
