Cianjur (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan melanjutkan penelitian dan pemugaran Situs Megalitikum Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melibatkan 10 ahli berbagai bidang dan 100 peneliti.
Arkeolog Ali Akbar sekaligus ketua tim pemugaran dan penelitian lanjutan di Cianjur, Senin, menyebutkan 10 ahli tersebut terdiri dari berbagai bidang dan 100 peneliti yang terlibat merupakan peneliti dalam negeri bukan peneliti dari luar negeri atau asing.
"Kami melakukan komunikasi dan penjadwalan dengan Kementerian Kebudayaan terkait pelaksanaan pemugaran, termasuk membuat jadwal kegiatan dan penentuan nama ahli yang dilibatkan, sedangkan pelaksanaan dimulai awal Agustus," katanya.
Dia menjelaskan lanjutan dari penelitian dan pemugaran yang dilakukan guna mengungkap misteri yang tersimpan dalam situs piramida punden berundak dengan fokus pilar batu tegak yang terlihat di permukaan tanah.
Pilar tersebut diduga merupakan fondasi atau bagian dari sebuah struktur bangunan di dalam situs prasejarah yang pertama kali ditemukan seorang peneliti Belanda N J Krom pada tahun 1914.
"Pemugaran akan dilakukan selama tiga bulan di mana luas area yang diteliti bergantung pada hasil kajian awal seperti luas situs dan kemungkinan ada berapa lapisan budaya," katanya.
Dia menuturkan situs yang memiliki luas 291.800 meter itu merupakan bukti kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban masa lalu, di mana arsitektur dan tata letaknya penuh dengan perhitungan yang luar biasa.
Hasil ekskavasi awal, kata dia, ditemukan di bawah bangunan yang saat ini nampak di permukaan, masih ada struktur bangunan lainnya, sehingga masih banyak misteri yang belum terungkap.
