Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan akan membongkar bangunan liar di TPA Sarimukti namun dengan janji akan memberikan kompensasi dan menawarkan pekerjaan bagi masyarakat yang masih ingin bekerja di sana.
Dedi memerintahkan dinas terkait untuk melakukan pembongkaran bangunan liar tersebut karena dirinya menilai TPA tidak harus kumuh.
"TPA tidak harus identik dengan kekumuhan. Sampahnya diurus, lalu kawasannya juga ditata," ujar Dedi dalam keterangan di Bandung, Rabu.
Saat ditemui di Gedung Pakuan, Bandung, Dedi mengatakan pembongkaran tersebut akan menyasar hampir 150 rumah dengan kompensasi masing-masing senilai Rp150 juta, agar mereka bisa pindah ke tempat yang layak di perkampungan sebelah Sarimukti.
"Karena ditemukan mereka makan beras dan daging ayam dari sampah. Ini sangat tidak manusiawi," kata Dedi.
Bagi mereka yang masih ingin bekerja di TPA Sarimukti, Dedi mengatakan akan memberi solusi dengan memberikan mereka pekerjaan sebagai petugas kebersihan jalan di sekitar area TPA Sarimukti dengan melalui tes selama tiga bulan sebelum direkrut.
"Akan kita tes dulu selama tiga bulan. Jika mereka bekerja dengan baik dan konsisten, akan kita rekrut menjadi tenaga kebersihan resmi," ujar Dedi.
Setelah menertibkan bangunan liar di sekitar TPA Sarimukti, Dedi mengatakan Pemprov Jabar akan memperbaiki dan menata sistem pengelolaan sampah di sana.