Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat memperkuat layanan kesehatan untuk warga di daerahnya dengan memperluas program Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM) pada 10 puskesmas.
Wali Kota Cirebon Effendi Edo di Cirebon, Senin, mengatakan program ini menghadirkan layanan dokter spesialis langsung di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Menurut dia, RSBM kembali diaktifkan tahun ini setelah sebelumnya digagas dan dijalankan sejak 2006 hingga 2024 oleh para dokter spesialis di Kota Cirebon.
“RSBM ini kita mulai lagi dengan semangat baru untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. Ini bentuk komitmen kami memperbaiki akses dan kualitas layanan,” katanya.
Edo menyampaikan sebanyak 32 dokter spesialis dari berbagai rumah sakit di Kota Cirebon, dilibatkan dalam pelaksanaan RSBM tahun ini.
Ia mengatakan dengan adanya dokter spesialis di puskesmas, masyarakat tidak perlu selalu dirujuk ke rumah sakit besar.
“Hal ini juga akan meningkatkan kepercayaan terhadap layanan tingkat pertama,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan layanan spesialis yang tersedia dalam program ini meliputi kebidanan, kesehatan anak, dan jantung.
Selain memberikan pelayanan medis, kata dia, dokter spesialis juga berperan dalam transfer pengetahuan kepada tenaga kesehatan setempat.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Cirebon Siti Maria mengatakan kehadiran dokter spesialis di puskesmas, menjadi strategi untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi serta memperkuat kapasitas layanan dasar.
Selain itu, dia menyampaikan program ini sangat penting karena membawa layanan spesialis lebih dekat dengan masyarakat, serta membina tenaga medis puskesmas dalam penanganan kasus-kasus rujukan.
Ia juga menyebutkan koordinasi lintas sektor, menjadi kunci agar RSBM berjalan efektif dan berkelanjutan.
“Pelayanan kesehatan harus proaktif. Kami sangat menghargai keterlibatan dokter spesialis yang bersedia turun langsung ke lapangan,” kata Maria.
